Menurut sejarah Tugu ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang berada di ujung utara jalan Malioboro ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis lurus yang bersifat magis yang menghubungkan arah laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi bagian ujung utara Jogja.
Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan titik tugu ini sebagai patokan arah menghadap ke puncak gunung Merapi.
Tugu ini sekarang merupakan salah satu bagian dari objek pariwisata Kota Jogja, dan sering dikenal dengan istilah Tugu pal putih (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini sebelum proses rekontruksi berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monumen Jogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.