Guoliang Road Tunnel atau Terowongan Guoliang ini sebagai satu-satunya Jalan Unik, bisa juga semacam arca batu yang membentuk ular berkelok melilit perbukitan, bukan sisik ularnya yang dipahat tapi lubang mulut ular yang dipahatnya hingga rongga tenggorokan menembus usus dalamnya, memanjang sampai pada ujung ekornya, benar-benar teramat Sulit Pembuatanya terletak di daerah Pegunungan Taihang di China.
Guoliang yang sebelumnya merupakan daerah pedesaan kecil bahkan sangat terpencil penduduknya sepi, sunyi menyendiri, jauh dari dunia modernisasi, yang terletak di sudut sebelah barat laut Provinsi Henan.
Banyak kisah-kisah menarik dengan keberadaan Terowongan Guoliang yang sangat menakjubkan ini. Sebelum tahun 1972, akses ke desa terdekat Guoliang terbatas dengan jalur yang sangat sulit untuk dilaluinya karena harus dengan melewati terjalnya tebing pegunungan yang keras membentang.
Satu-satunya cara yang ditempuh di Guoliang untuk melakukan perjalanan para penduduknya harus melewati lembah yang dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi penuh dengan tebing-tebing yang sangat curam, hanya dengan menaiki Tangga batu setapak yang dibuat berundak-undak dan jelas sangat berbahaya sebagai jalur utama yang sangat melelahkan pada saat itu.
Desa Guoliang ini berada di bagian Tebing Pegunungan nan elok yang menyuguhkan hamparan Pemandangan Alam pegunungan daerah sekitarnya. juga Ada banyak tempat-tempat yang bisa dilewati untuk sekedar mengeksplorasi pesona eksotis alam pegunungan hijau di desa dan sekitarnya yang sangat menakjupkan ini.
Latar belakang desa Guoliang ini pada dasarnya karena terputus dari peradaban. sangat menyulitkan bagi para penduduk untuk membawa segala persediaan kebutuhan warga desa masuk dan keluar dari lokasi desanya. juga sulitnya alat Komunikasi dengan dunia luar - karena belum adanya saluran Telepon. Selain itu, ada kemungkinan belum ada kabel jaringan listrik. benar-benar Terputus dari dunia di sekitarnya.
Pada tahun 1972 sekelompok warga desa yang dipimpin oleh Shen Mingxin memutuskan untuk mewujudkan mimpi warga desanya dengan menggali membuat Terowongan panjang dengan cara memahat ala seniman pematung di daerah bertebing batu ke sepanjang dinding gunung yang seakan sangat mustahil untuk berhasil di buatnya.
Mereka para warga penduduk desa Guoliang menggalang dana sendiri seadanya tanpa bantuan pemerintah setempat atau siapaun kecuali hanya dengan bermodal semangat baja yang kuat, gotong royong / kerja bakti sukarela.
Para wargapun mengumpulkan hasil penjualan ternak, tanaman-tanaman obat, dan hasil pertanian para penduduk desa Guoliang untuk pembelian alat sekedarnya seperti palu dan peralatan baja yang bisa digunakan untuk memahatnya.
Penggalian Panjang terowongan Guoliang itu di prakarsai oleh para penduduk yang melibatkan sekitar Tiga belas dusun yang mendukung jalanya proyek. Mereka butuh enam tahun untuk menyelesaikan Terowongan sepanjang 1.2 kilometer (0,75 mil), dengan lebar 5 meter (16 kaki) dan 4 meter (13 kaki).
Hal ini cukup lebar untuk bisa di akses dua kendaraan seperti Mobil atau sepeda Motor yang sedang lewat saling berpapasan didalamnya. dalam proses pemahatan tebing Guoliang yang keras ini konon Sebagian dari warga desa banyak yang tewas meninggal dunia dalam beberapa kecelakaan selama 6 tahun proses pemahatan terowongannya.
Pada tanggal 1 Mei 1977, mulailah Terowongan Guoliang yang menakjubkan itu dibuka untuk jalur lalu lintas Untuk pertama kalinya, bahkan Mobil pun sekarang bisa menelusuri terowongan tersebut hingga mencapai lokasi desa.
Di sini, di Guoliang Anda dapat melihat daerah di mana mereka menciptakan sebuah jalan di area Bertebing yang memanjang terbuka. bisa kita bayangkan betapa sulitnya proses demi proses untuk menghancurkan tebalnya tebing karang batu gunung yang menjulang dari sisi gunung ke sisi yang lain.
Pada Pembuatan Lubang-lubang Terowongan seperti yang bisa dilihat pada foto-foto guoliang sebenarnya adalah suatu ide yang sangat Cerdas pada saat mengerjakan pembuatan terowongan, mereka yang tidak memiliki alat canggih pengangkut material untuk membuang pecahan batu-batuan gunung dalam proses penggalian membuat tebing.
Ada lebih dari 30 Lubang jendela di sepanjang terowongan itu. Para pria sengaja membuat lubang-lubang yang tampak seperti jendela yang ternyata merupakan cara termudah untuk membuang material reruntuhan yang di dorong keluar dari lokasi penggalian.
Dengan bukti nyata keberhasilan para penduduk guoliang dalam proses pembuatan Terowongan Jalan ini Dapatkah kita sejenak membayangkan bagaimana susah payahnya dalam proses panjang selama 6 tahun pemahatan terowongan yang memanjang itu, yang hanya menggunakan alat-alat tradisional seadanya dengan kekuatan tangan-tangan besi mereka..?
Mungkinkah mereka menggunakan bahan peledak?, ataukah karena mereka sudah terlatih? Hal ini mungkin tak bisa dijelaskan alasan mengapa hingga sampai ada banyak korban jiwa selama dalam penggalian karena memang untuk meraih sebuah impian haruslah membutuhkan sebuah niat, Tekat kemauan, kerja keras, Pantang menyerah dan butuh pengorbanan.
Dan hingga Pada akhirnya situasipun menjadi berubah total. Guoliang sebuah Desa yang sebelumnya ter isolir kini justru malah menjadi sebuah mutiara mahal pegunungan Taihang yang berhasil menyuguhkan pemandangannya yang Spektakuler untuk dipersembahkan kepada dunia yang baru dikenalnya, ataukah dunia yang justru akan segera berbondong-bondong mendatanginya untuk lebih mengenal keberadaanya.
Seperti yang kami lihat dari catatan data sejarah dunia pariwisata, cerita ini memiliki akhir yang sangat melegakan. sebuah karya pertaruhan nyawa warga desa yang layak mendapat penghargaan abadi sebagai arsitektur otodidak canggih perancang sebuah jalan di tempat yang sangat membahayakan dan penuh rintangan.
Sekitar tahun 2000, pemerintah China mulai membuka daerah perbatasannya ke seluruh dunia hingga Ketika para pejabat pemerintah mengunjungi daerah ini, mereka terpesona dan takjub yang tak pernah menduga sebelumnya.
Tiba-tiba sebuah desa kecil yang pernah terputus dari dunia memiliki ribuan pengunjung yang mendatangi terowongan tersebut dari setiap bagian penjuru dunia! Bahkan, pada 2009, sudah ada beberapa hotel yang dibangun di desa itu sendiri untuk memfasilitasi para pengunjung yang ingin singgah beberapa hari di Desa Wisata tersebut.
Dan Semenjak itu Daerah ini sudah berganti menjadi sebuah Taman nasional yang banyak dikunjungi wisatawan. Jalan-jalan setapak modern dan jembatan juga dibangun di desa itu sehingga para pengunjung dapat berjalan menelusuri tiap sudut daerah tersebut.
Ini adalah prestasi yang sangat luar biasa yang tentunya sangat memotivasi yang hanya dari sekelompok kecil yang tidak berpendidikan, sejumplah kelompok masyarakat miskin yang sudah memenangkan pertaruhan besar dalam memperebutkan perubahan takdirnya yang terukir indah sempurna pada sebuah dinding tebing menjulang mewujudkan makna sebuah karya besar yang sangat ber arti, sehingga mereka bisa bergabung dengan dunia bersama kita dan semua yang memang layak untuk mengaguminya dan tidak malu untuk berguru kepada semangat dan kekompakan tekat mereka warga desa Guoliang.
Text- by Asmasyarief | Copyright © 2014 www.JOGJE.com